Langsung ke konten utama
21 CINEPLEX
Cineplex 21 Group adalah sebuah jaringan bioskop di Indonesia, dan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di beberapa kota besar di seluruh Indonesia dan sebagian besar di antaranya terletak di dalam pusat perbelanjaan, dengan film-film Hollywood dan Indonesia sebagai menu utama, dan didukung oleh teknologi tata suara Dolby Digital, THX dan yang terbaru Dolby Atmos. Cineplex 21 Group memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1987, hingga Juni 2015, Cineplex 21 Group memiliki total 1240 layar yang tersebar di 33 kota di 146 lokasi di seluruh Indonesia. Group ini didirikan oleh Sudwikatmono bekerjasama dengan Benny Suherman dan Harris Lesmana.
Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, Cineplex 21 Group telah melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan, di antaranya adalah dengan membentuk jaringan bioskopnya menjadi 4 merek terpisah, yakni Cinema XXI, The Premiere, Cinema 21, dan IMAX untuk target pasar berbeda.

Sistem Informasi MTIX  Adalah layanan transaksi pembelian tiket nonton jarak jauh (Remote Transaction). Yang merupakan layanan nilai tambah untuk pelanggan 21/XXI. 21/XXI menggunakan sistem ini karena melihat peluang dari kemajuan teknologi. Dengan adanya sistem ini, kini 21/XXI dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia, dan bisa diakses kapan saja.








SISTEM INFORMASI APLIKASI PEMESANAN TICKET 21 CINEPLEX (M-TIX)
1. Sistem informasi yang akan di bangun hanya meliputi informasi jadwal tayang film, ketersediaan tempat duduk dan pemesanan tiket bioskop secara online.
2. Pemesanan tiket dilakukan setelah memilih film yang akan ditonton dan telah melakukan registrasi
3. Jika pemilihan tempat duduk sudah terisi , maka tempat duduk tersebut tidak bisa di pesan
4. Tempat duduk hanya boleh dipesan maksimal 10 buah
5. Sistem Pembayaran dilakukan secara offline atau  langsung di bioskopnya
6. Batas waktu pembayaran maksimal 1 jam sebelum penayangan film










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Composition & Enumerations A. COMPOSITION     Composition adalah dimana hubungan suatu object bergantung dengan objek lainnya.    Berikut ini program class Date, class Employee dan class EmployeeTest. Source Code : Class Date // Fig. 8.7: Date.java // Date class declaration. public class Date { private int month; private int day; private int year; private static final int[] daysPerMonth = //days in each month {0, 31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31}; //contruktor : call checkMonth to confirm proper value for month; //call checkDay to confirm proper value for day public Date (int theMonth, int theDay, int theYear) { month = checkMonth(theMonth); year = theYear; day = checkDay(theDay); System.out.printf ("Date object constructor for date %s\n", this); } //utility method to confirm proper month value private int checkMonth...
// Fig. 8.13: EmployeeTest.java //static member demonstration.   public   class  EmployeeTest {      public   static   void  main (   String [ ]  args  )      {          //show that count is 0 before creating Employees          System . out . printf (   "Empployees before instantiation: %d \n " ,             Employee. getCount ( )   ) ;                  //create two Employees; count should be 2         Employee e1  =   new  Employee (   "Susan" ,  "Baker"   ) ;         Employee e2  =   new  Employee (   "Bob" ,  "Blue"   ) ;                  //show that coount is 2 after creating two Employee...

Rangkuman Buku SYSTEM ANALYSIS EDITION 5TH

Chapter 3: Requirements Determination  Fase analisis  Fase analisis menentukan garis besar tujuan bisnis untuk sistem, menentukan ruang lingkup proyek, menilai kelayakan proyek, dan menyediakan rencana kerja awal. Pada fase ini, seorang system analyst bekerja secara ekstensif dengan klien untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk sistem yang baru. Proses dasar fase analisis memiliki tiga langkah:  Memahami situasi yang ada (as-is system) Identifikasi perbaikan Menentukan kebutuhan untuk sistem yang baru Penentuan Kebutuhan Penentuan kebutuhan dilakukan untuk mengubah penjelasan tingkat tinggi mengenai kebutuhan bisnis yang tercantum dalam permintaan sistem ke dalam daftar kebutuhan yang lebih tepat. Daftar kebutuhan ini didukung, dikonfirmasi, dan diklarifikasi oleh kegiatan lain dalam fase analisis: membuat use case, membangun proses model, dan membangun data model. Kebutuhan bisnis menggambarkan sistem “apa” dan kebutuhan sistem menggambarkan “...